Penyebab Bintik Merah Gatal pada Kulit Saat Hamil

Pixabay.com

Bintik merah gatal pada kulit saat hamil apakah normal? Berbahaya atau tidak jika ibu hamil mengalaminya? Apakah hanya buang keringat biasa, atau gejala lain yang perlu diwaspadai.

Mungkin banyak yang bertanya soal hal ini. Mengingat kadang kadang bintik bintik merah dan gatal ini bisa sangat mengganggu.

Sebenarnya, bintik merah dan gatal pada kulit bisa saja semacam biang keringat biasa, yang biasa terjadi pada bayi dan anak anak juga orang dewasa.

Biang keringat sendiri tidak menular dan tidak berbahaya, meski kadang sangat mengganggu, membuat tidak nyaman.

Penyebab Bintik Merah Gatal pada Kulit Saat Hamil

Namun, bintik merah dan gatal pada kulit, bukan melulu disebabkan karena biang keringat.

Bisa jadi karena hal lain.  Seperti misalnya gejala PUPPP(atau pruritic urticarial and plaques of pregnancy).

PUPPP merupakan suatu kondisi terjadi ruam dan gatal. Ini biasanya  dialami oleh wanita hamil. Ruam ini biasanya terjadi di sekitar perut dan bisa saja di bagia tubuh lain.

Selain ruam, PUPPP juga biasanya dibarengi dengan tanda tanda seperti benjolan merah, pucat pada kulit yang juga terasa gatal dan terasa sensasi menyengat dan terbakar saat masa kehamilan.

Kondisi PUPPP biasanya terjadi pada kulit perut Stretch Mark, (peregangan kulit pada wanita hamil). Gejala ini juga bisa muncul di tangan, kaki, lengan, payudara, selangkangan,bokong dan dada.

PUPPP pada ibu hamil, biasanya terjadi pada saat usia kehamilan masuk trimester ketiga kehamilan. Namun tak semua wanita hamil mengalaminya.

PUPPP tidak berbahaya baik bagi ibu hamil maupun bagi si janin. Penyakit ini juga tidak menular, jadi tak perlu khawatir dan panik.

Tapi, meski demikian, hal ini cukup mengganggu. Mengingat kondisi ibu hamil sedang lemah. Gangguan kecil seperti gatal akibat biang atau PUPPP bisa sangat mengganggu dan menambah beban.

Maka dari itu, sebaiknya perlu diobati dengan perawatan umum menggunakan obat alami di rumah yang pastinya aman. Biasanya, kondisi ini akan sembuh dengan sendirinya setelah dua Minggu melahirkan. Namun, untuk penanganan maksimal, jika diperlukan sebaiknya berkonsultasi kepada dokter. Semoga bermanfaat.