Kehamilan untuk setiap wanita adalah suatu hal yang ditunggu-tunggu oleh setiap keluarga. Pada saat hamil pasti tingkat kecemasan Anda para ibu meningkat seratus persen. Kecemasan tersebut seperti cemas terhadap kondisi kesehatan si kecil yang masih di dalam kandungan. Oleh karena itu, ibu hamil harus melakukan cek kesehatan rutin baik untuk sang janin maupun sang ibu.
Hal tersebut dilakukan agar Anda mengetahui kondisi dari si janin. Selain itu juga untuk mengantisipasi terjadinya hal yang tidak diinginkan. Salah satu kekhawatiran yang sering muncul adalah adanya masalah pada saraf dan perkembangan pada anak. Kondisi tersebut biasa dikenal dengan nama autisme atau Autism Spectrum Disorder (ASD)
Autisme sendiri merupakan gangguan perkembangan saraf yang mempengaruhi kemampuan anak dalam berkomunikasi, interaksi sosial dan berperilaku. Oleh karena itu, untuk mengurangi resiko terjadinya autism, Anda harus mengetahui ciri bayi autis dalam kandungan. Sebuah penelitian membuktikan bahwa anak autis memiliki otak dan tubuh yang tumbuh lebih cepat pada awal trimester kedua dibandingan anak normal. Kepala dan perut anak autis juga lebih besar pada usia 20 minggu.
Selain kepala dan perut yang lebih besar dibandingkan anak normal, terdapat beberapa ciri bayi autis dalam kandungan yang perlu Anda ketahui. Ciri-ciri tersebut seperti:
- Adanya pendarahan saat kehamilan
Pendaharan merupakan salah satu kondisi yang dapat menimbulkan berbagai bahaya pada ibu hamil. Pendaharaan ini juga dapat mempengaruhi perkembangan otak pada janin. Kondisi inilah yang dapat memicu terjadinya autism pada bayi.
- Kandungan hormon testoteron yang tinggi
Ciri bayi autis dalam kandungan selanjutnya adalah tingginya kadar hormone testoteron yang jauh dari kadar normal saat proses kehamilan. Jika Anda saat hamil kondisi hormone testoteron sangat tinggi menjadi pertanda bayi yang lahir akan mengalami autisme.
- Adanya infeksi saat kehamilan
Infeksi selama kehamilan tidak dapat dianggap remeh. Jika ibu hamil mengalami infeksi makan harus segera berkonsultasi pada dokter. Terlebih jika ibu hamil mengalami infeksi saluran kemih harus diwaspadai. Hal tersebut di karenakan bagian saluran kemih tersebut cukup dekat dengan Rahim.