Dapat Sebabkan Keguguran. Yuk Kenali Efek Samping Kuret Dan Bahayanya Pada Rahim Ibu

 

Kuret merupakan salah satu prosedur medis yang dilakukan untuk mengangkat sisa jaringan yang tertinggal dalam rahim. Tidak hanya itu, biasanya kuret juga dilakukan untuk mengetahui penyebab pendarahan pada vagina serta mendiagnosis beberapa kondisi tertentu. Meskipun dilakukan dengan prosedur yang aman, anda harus mengetahui efek samping kuret pada rahim. Penasaran? Simak ulasan ini.

Efek Samping Yang Disebabkan Kuret Pada Rahim

  1. Kerusakan Leher Rahim

Salah satu efek yang ditimbulkan pada prosedur medis ini adalah kerusakan leher rahim. Leher rahim atau yang dikenal dengan serviks dapat mengalami kerusakan atau robek pada saat proses ini dilakukan. Adanya robekan tersebut bisanya menimbulkan pendarahan, namun anda tidak perlu khawatir karena dokter akan memberikan tekanan obat tertentu untuk menghentikannya.

Untuk hal ini sendiri sangat sering terjadi, namun anda tidak perlu khawatir karana efek ini tidak membahayakan. Kerusakan leher rahim atau serviks robek, selanjutnya akan ditutup dengan jahitan oleh dokter. Untuk proses penyembuhan dibutuhkan beberapa hari, kira 1 sampai dengan 2 minggu.

  1. Menumbuhnya Jaringan Parut Pada Dinding Rahim

Prosedur kuret yang dilakukan dapat menimbulkan jaringan parut di dalam rahim, hal ini sering disebut dengan sindrom asherman. Kondisi yang satu ini sangat beresiko terjadi pada wanita yang melakukan prosedur ini karena terjadinya keguguran atau setelah persalinan. Meskipun begitu kondisi yang satu ini sangat jarang terjadi.

Tumbuhnya jaringan parut pada rahim berdampak pada menstruasi yang tidak normal, atau disertai dengan sakit yang berlebih. Sehingga kondisi yang satu ini dapat menimbulkan keguguran pada kehamilan berikutnya. Umumnya kondisi yang satu ini dapat ditangani dengan melakukan prosedur operasi.

  1. Infeksi Pada Rahim

Selain kerusakan leher rahim, salah satu efek samping kuret yang dapat terjadi adalah infeksi rahim. Kondisi yang satu ini memiliki beberapa gejala, seperti demam, keluar nanah atau darah dari vagina, nyeri perut, serta mengalami keputihan dengan bau yang tidak sedap. Untuk mengani hal tersebut biasanya dokter akan memberikan antibiotik.

Apabila infeksi yang terjadi pada rahim sangat parah, maka dokter tidak hanya memberikan antibiotik. Namun juga perlu melakukan operasi agar tidak menimbulkan hal yang sangat berbahaya. Untuk itu diperlukan kehati-hatian bagi anda yang ingin melakukan prosedur yang satu ini tanpa adanya saran dari dokter.

  1. Mengalami Pendarahan

Pendarahan parah yang disebabkan oleh prosedur yang satu ini sangat jarang terjadi. Akan tetapi pendarahan serius ini dapat terjadi jika tindakan kuret yang dilakukan menyebabkan luka yang parah di dinding rahim. Hal ini juga dapat terjadi apabila anda memiliki atau mengalami gangguan pembekuan darah.

Itulah beberapa efek yang disebabkan oleh kuret. Dalam mengatasi efek tersebut diperlukan penanganan yang berbeda-beda sesuai dengan yang dibutuhkan. Contohnya pada kondisi infeksi rahim, jika infeksi yang ditimbulkan oleh kuret tidak parah maka cukup diberikan antibiotik. Sedangkan jika infeksi yang dialami sangat parah maka untuk menanganinya dilakukan tindakan operasi.