Bagi sebagian besar masyarakat yang berusia muda atau para kaum milenial, pasti tidak asing dengan nama psikotes. Bagi kalian yang pernah mengerjakan ujian masuk perguruan tinggi atau tes kerja, bisa dipastikan kalian pernah mengerjakan tes semacam ini. Psikotes sendiri merupakan tes psikologi yang kerap digunakan untuk menilai kondisi psikologis, fungsi kognitif serta emosional seorang individu.
Sekarang ini keberadaan psikotes sudah semakin banyak dilakukan terlepas dari kelebihan dan kekurangannya. Hamper setiap instansi baik pemerintah atau swasta menggunakan tes semacam ini untuk berbagai kepentingan seperti perekrutan karyawan atau sekedar evaluasi.
Bahkan, pernah ada wacana untuk menggunakan psikotes sebagai salah satu syarat kepemilikan Surat Izin Mengemudi (SIM). Hal ini bertujuan untuk meminimalisir tingkat kecelakaan lalu lintas yang disebabkan oleh kesalahan manusia (human error). Berdasarkan hal tersebut, tidak ada salahnya untuk membahas psikotes secara lebih detail serta bagaimana mempersiapkan psikotes dengan lebih baik agar memperoleh nilai yang diinginkan.
Apa Fungsi Utama Psikotes?
Seperti telah dijelaskan sebelumnya, tes psikologis dimanfaatkan untuk menilai kondisi psikologis sesorang. Dengan mengetahui kondisi psikologis dan emosional seseorang, akan diketahui berbagai informasi penting yang dapat digunakan untuk menilai kematangan psikologis seorang individu.
Karena fungsinya untuk menilai psikologis dan emosional seseorang, maka pertanyaan yang digunakan dalam tes ini cenderung tidak biasa. Contoh pertanyaan psikotes sering berupa gambar-gambar atau pertanyaan yang menuntut daya analisis pesertanya.
Secara umum, psikotes terdiri dari 4 bagian yaitu tanya jawab klinis, tes kepribadian, tes kecerdasan dan tes karakter. Keseluruh bagian tersebut harus dilalui peserta agar dapat diketahui nilainya.
Nilai dari psikotes sendiri dapat menunjukkan peluang keberhasilan seseorang atau bahkan menunjukkan risiko kegagalan. Untuk lebih memahami psikotes, berikut penjelasan mengenai 4 bagian utama dari psikotes.
- Tanya jawab
Dalam sesi tanya jawab ini, biasanya dilakukan oleh seorang pewawancara yang memiliki latar belakang psikologi, psikiatri atau semacamnya. Sesi ini kerap diadakan oleh perusahaan-perusahaan besar untuk merekrut karyawan baru. Sesi tanya jawab ini, peserta akan ditanya tentang fase-fase dalam kehidupannya.
Namun, walaupun lebih tepat menggunakan metode wawancara tapi beberapa pihak kerap melakukan tanya jawab klinis dengan bentuk pertanyaan tertulis. Efisiensi watu, tenaga serta biaya kerap menjadi alasan dilakukannya hal tersebut.
- Tes kecerdasan
Tes kecerdasan atau yang sering disebut dengan tes IQ kerap digunakan untuk menetukanctingkat kecerdasan sesorang. Namun, pertanyaan ini sebenarnya tidak sepenuhnya benar. Kecerdasan sesorang tidak dapat ditentukan dengn tes IQ semata. Tes kecerdasan yang digunakan dalam psikotes merupakan tes yang dirancang untuk mengukur adanya gangguan yang mempengaruhi fungsi kecerdasan sesorang. Gangguan ini disebut dengan gangguan neuropsikologis dan kerap ditemukan pada orang-orang yang pernah mengalami cedera kepala yang cukup berat atau penderita stroke.
- Tes karakter
Tes ini dirancang untuk mengukur perilaku dan sikap seseorang. Karena sifatnya yang mengukur perilaku, tes ini menggunakan berbagai macam metode pengukuran sepert tes tertulis, observasi hingga wawancara.
Fungsi utama dari penilaian karakter peserta adalah kapasitas serta kemampuan peserta. Hasil tes karakter akan menunjukkan potensi, kelebihan serta kekurangan peserta yang nantinya akan digunakan untuk menggambarkan kemampuan peserta yang bisa dijadikan kriteria dalam melakukan rekruitment karyawan.
- Tes kepribadian
Tes ini dirancang untuk menganalisa perilaku peserta terhadap sesuatu kejadian. Intinya,dari tes kepribadian dapat diketahui kepribadian sesorang secara lebih mendalam. Sama seperti tes karakter, tes kepribadian juga menggunakan berbagai metode seperti tes tertulis, observasi dan wawancara.
Tes kepribadian dalam suatu psikotes dapat berbeda dengan tes kepribadian psikotes lainnya. hal ini dikarenakan psikotes yang dilakukan menginginkan hasil output yang berbeda-beda tergantung dengan kebutuhan.
Seberapa Penting Psikotes?
Dalam suatu perekrutan karyawan, psikotes merupakan hal yang sangat penting. Dengan adanya psikotes, perusahaan berharap untuk mendapatkan calon karyawan yang memiliki potensi serta memenuhi kriteria perusahaan.
Untuk perusahaan skala kecil dan menengah, mungkin psikotes semacam itu tidak terlalu dibutuhkan namun bagi perusahaan-perusahaan besar hal ini akan sangat membantu karena lebih cepat dan efektif.
Selain untuk perekrutan karyawan, psikotes juga kerap digunakan dalam tes masuk sekolah baik itu sekolah menegah atau perguruan tinggi. Untuk psikotes semacam ini tentu berbeda dengan psikotes yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan. Contoh pertanyaan psikotes jenis ini juga berbeda karena output yang dicari berbeda dari output perusahaan.
Bagi sebagian besar masyarakat, psikotes kadang masih dianggap remeh karena metode yang digunakan kurang familiar dengan tes-tes pada umumnya. Namun, hal tersebut tidak sepenuhnya benar apalagi dalam proses perekrutan karyawan baru. Psikotes tetap memiliki peran penting karena melalui tes ini kepribadian para peserta dapat diketahui serta dianalisa untuk kemudian dipertimbangkan apakah dapat memenuhi kriteria atau tidak.
Terdapat beberapa kejadian orang-orang yang dapat mengerjakan tes masuk dengan baik tapi memiliki nilai psikotes yang rendah sehingga tidak memenuhi kualifikasi. Oleh sebab itu, bagi kalian yang berniat mengikuti seleksi masuk sekolah atau seleksi karyawan tidak ada salahnya mempersiapkan diri dengan mengikuti bimbel psikotes.
Bimbel semacam ini sekarang sudah mulai banyak bermunculan bahkan hingga di kota-kota kecil. Dengan mengikuti bimbel psikotes, kalian akan memiliki gambaran serta persiapan yang lebih matang sehingga meningkatkan kesempatan memperoleh nilai yang tinggi.