Gusi bengkak merupakan sebuah kondisi yang sangat tidak nyaman, terlebih lagi jika dialami oleh ibu hamil muda. Gusi bengkak yang dialaminya ini tak jarang membuat kita kurang nafsu makan. Namun, gusi bengkak ini merupakan hal yang normal terjadi pada ibu hamil. Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan terjadinya perubahan hormon yang dialami oleh ibu hamil muda. Dalam mengatasi gusi bengkak ini kita dapat menggunakan cara yang alami, anatara lain :
- Garam
Garam kerap sekali digunakan untuk mengobati sakit gigi, nyeri, dan gusi bengkak. Cara ini merupakan cara yang paling mudah dan terjangkau di lingkungan kita. Kita hanya perlu melarutkan air garam lalu kumur-kumur secara rutin. Kumur-kumur dengan larutan garam ini dapat mengurangi rasa sakit dan nyeri akibat bengkaknya gusi. Hal ini dikarenakan sifat dari larutan garam hampir sama dengan air infus sehingga sangat efektif untuk meredakan rasa nyeri.
- Teh hijau
Teh hijau sangat membantu dalam menurunkan pembengkakan yang terjadi karena mengandung anti oksidan yang sangat tinggi. Dalam meminum teh hijau ini disarankan untuk tidak memakai gula, karena sifat manis gula dapat membuat gigi merasa nyeri.
- Bawang putih
Bawang putih memiliki antiseptic yang baik digunakan untuk mengobati gusi bengkak pada ibu hamil. Kita hanya perlu mengaluskan bawang putih lalu menaruhnya ke bagian gusi yang bengkak.
- Vitamin C
Ibu hamil harus memakan berbagai buah maupun sayur yang banyak mengandung vitamin C. Hal in berguna untuk menjaga kesehatan tubuhnya agar sitem tubuh bekerja secara sempurna. Vitamn C sangat bagus dalam mengobati peradangan.
Diatas merupakan beberapa cara untuk mengobati gusi yang bengkak pada ibu hamil muda. Bahan-bahan yang digunakan sangat murah dan mudah dijangkaudi kehidupan sehari-hari tentunya. Selain itu, bahan tersebut memiliki banyak manfaat yang baik untuk kesehatan terutama untuk ibu hamil muda. Namun apabila hal tersebut sudah dilakukan dan gusi belum mengecil, sebaiknya kita ke dokter untuk mengecek gusi dan kesehatan yang berada di dalam mulut kita agar tidak terjadi penyakit yang berkesinambungan.