Aset Tetap: Pengertian, Jenis, Karakteristik, dan Cara Pencatatannya

Anda mengalami kesulitan memahami aktiva tetap? Ayo belajar di materibelajar.co.id. Baca pengertian, jenis, karakteristik, dan cara pencatatannya aktiva tetap di sini.

Aset tetap atau aktiva ini merupakan hal yang pasti dimiliki oleh setiap perusahaan. Aset yang tidak tidak dianjurkan untuk dikonsumsi atau dikonversi menjadi uang tunai ini memiliki sifat jangka panjang. Aset tetap sangat diperlukan selama masih beroperasinya suatu perusahaan. Sudah tahukah Anda apa itu aset tetap? Apakah aset tetap sama dengan barang inventaris? Di artikel kali ini kami akan membahas mengenai aset tetap mulai dari pengertian, jenis, karakteristik, dan cara pencatatannya. Simak di bawah ini.

Pengertian Aset Tetap

Aset tetap adalah harta perusahaan yang berupa peralatan atau properti digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan sehingga menghasilkan pendapatan. Aset tetap memiliki masa manfaat yang lamanya lebih dari satu tahun. Aset tetap tidak untuk dikonversi menjadi uang tunai sebelum masa manfaatnya berakhir. Aset tetap bisa diperoleh dalam bentuk barang jadi atau siap pakai, bisa juga dengan dibagun terlebih dahulu namun tetap harus berguna untuk beroperasinya suatu perusahaan.

Aset tetap tentu berbeda dengan barang inventaris. Untuk barang inventaris, dibeli dengan tujuan dikonsumsi atau dijual kembali secara langsung, dan bisa juga digabungkan ke dalam produk lain yang akan dijual. Namun pada aset tetap siklusnya tidak seperti itu. Istilah “tetap” dalam aset tetap menunjukkan bahwa aset-aset ini tidak akan habis dalam tempo waktu yang sangat lama.

Jenis-Jenis Aset Tetap

Berikut ini adalah jenis-jenis atau contoh aset tetap, sebagai berikut:

  1. Tanah yang dimaksudkan di sini yaitu tanah yang di atasnya berdiri sebuah bangunan dan bangunan tersebut digunakan untuk operasinya sebuah perusahaan. Contohnya seperti tempat parkir yang di atasnya menjadi tempat beroperasinya sebuah usaha, lapangan yang digunakan untuk pameran pasar malam, dan lain sebagainya.
  2. Mesin
  3. Bangunan di sini merupakan fasilitas yang digunakan untuk kegiatan operasional suatu perusahaan. Contohnya bangunan toko, kantor, pabrik, dll.
  4. Kendaraan menjadi fasilitas yang digunakan untuk transportasi perusahaan. Misalnya truk untuk distribusi produk
  5. Perlengkapan atau alat-alat lainnya yang juga digunakan dalam kegiatan operasional. Seperti salah contohnya furniture kantor.

Dari penjabaran jenis-jenis aset tetap di atas, aset tetap juga dibedakan menjadi 2 macam yaitu aset tetap berwujud dan aset tetap tidak berwujud. Lalu apa yang membedakan keduanya?

  1. Aset Tetap Berwujud

Aset tetap berwujud merupakan aset perusahaan yang memiliki bentuk fisik dan dapat mengalami penyusutan nilai. Contonya seperti:

  • Tanah
  • Mesin
  • Gedung
  • Kendaraan

dll.

  1. Aset Tetap Tidak Berwujud

Aset tetap tidak berwujud merupakan aset perusahaan yang memiliki umur ekonomis panjang dan mampu memberikan manfaat selama operasional perusahaan, namuntidak memiliki bentuk fisik. Aset tidak berwujud ini biasanya berupa hak-hak yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Contohnya seperti:

  • Hak paten
  • Hak Cipta
  • Merek Dagang
  • Franchise

dll.

Karakteristik Aset Tetap

Pembahasan selanjutnya yaitu mengenai karakteristik aset tetap. Simak selengkapnya berikutini.

  1. Digunakan selama masa operasional suatu perusahaan berlangsung.
  2. Bersifat permanen dan tidak sekali pakai habis.
  3. Tidak untuk dijual kembali.
  4. Mempunyai nilai material yang tinggi dan biasanya harganya akan terus naik.
  5. Memberikan banyak manfaat.
  6. Mempunyai periode pemanfaatan yang panjang.
  7. Membantu proses operasional sebuah perusahaan.
  8. Biasanya dilaporkan dalam neraca akuntansi sebagai properti, pabrik, dan peralatan.

Perolehan Aset Tetap dan Cara Pencatatan Akuntansinya

Bila kita sudah belajar mengenai pengertian, jenis-jenis, dan karakteristik, maka belum lengkap rasanya jika belum mempelajari bagaimana aset tetap ini dapat diperoleh dan bagaimana cara pembukuannya. Mari kita simak di bawah ini.

  1. Pembelian Tunai

Aset tetap yang diperoleh dengan cara pembelian tunai dicatat dalam pembukuan sejumlah dengan uang yang dikeluarkan.  Dan uang yang dikeluarkan untuk memperoleh aset tetap merupakan biaya yang tertulis dalam faktur. Biaya-biaya itu mencakup biaya angkut, premi asuransi, biaya balik nama, biaya pemasangan, dan biaya percobaan. Semua biaya tersebut menjadi satu sebagai harga perolehan aset tetap.

  1. Pembelian Angsuran

Apabila aset tetap diperoleh dengan cara mengangsur, maka bunga (yang biasa dikenakan ketika pembelian angsuran) tidak boleh dimasukkan ke dalam harga perolehan aset tetap. Cara pembukuannya yaitu dengan dibuatkan juranal baru yang berisi pembayaran setiap tahun. Disitu pokok pinjaman dituliskan sebagai pengurang hutang, dan biaya bunga dituliskan di debit dengan kredit yang berisi kas sebesar angsuran.

  1. Ditukar dengan Surat-Surat Berharga

Cara selanjutnya untuk dapat memperoleh aset tetap yatu dengan cara menukar surat-surat berharga seperti saham dan obligasi. Aset-aset tersebut harus dicatat sesuai dengan harga saham atau obligasi yang digunakan untuk penukar.

  1. Hadiah

Aset tetap yang diperoleh dari hadiah dicatat sebesar harga pasarannya. Sebab, bila aset tetap dicatat sama dengan biaya yang dikeluarkan, maka jumlah aset dan modal akan terlalu kecil sehingga beban depresiasi juga menjadi terlalu kecil.

Sekian ulasan kami mengenai Aset tetap. Semoga dapat menambah wawasan dan pengetahuan Anda. Terus kunjungi website kami untuk mendapatkan bacaan menarik lainnya. materibelajar.co.id